Pemkab Bombana Gelar Pertemuan Teknis dengan BKKBN Provinsi Sultra Terkait Percepatan Penurunan Stunting
BOMBANA,FOKUSTENGGARA.COM-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan pertemuan teknis (Technical Assistant) untuk percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Bombana, di Aula Pertemuan DPPKB Bombana, Rabu, (13/6/2024)
Ada empat poin yang menjadi maksud dan tujuan dilaksanakannya pertemuan tersebut. Pertama guna membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan upaya meningkatkan partisipasi posyandu serta sinergiblintas sektor harmonisasi dokumen perencanaan pembangunan kabupaten Bombana dalam upaya percepatan penurunan Stunting.
Kedua, merumuskan strategi, langkah-langkah dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan Stunting serta Mereview pelaksanaan percepatan penurunan Stunting di Kab. Bombana.
Ketiga pembuatan Peraturan Bupati Bombana Nomor 3 Tahun 2024 tentang pengalokasian dan pelaksanaan anggaran alokasi dana desa di kabupaten bombana tahun 2024. Dan Dinas PMD Kabupaten Bombana Berinovasi Agar Pemerintah Desa bisa berperan aktif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke Posyandu.
Keempat, pengukuran serentak di posyandu/puskesmas menggunakan data EPPGBM (Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan menjadi data basis pengukuran angka prevalensi stunting.
Dalam sambutannya penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto, menekankan pentingnya percepatan penurunan stunting sebagai prioritas utama pemerintah daerah.Katanya dengan kerjasama yang baik dan komitmen yang kuat semua pihak, Pemkab Bombana akan dapat menurunkan angka prevalensi stunting yang sekaligus memastikan generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan berkualitas.
“Persoalan Stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Olehnya itu diperlukan strategi serta program lintas sektor yang dapat dilaksanakan secara terencana di segala bidang,” ujar Edy Suharmanto.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Ardiansyah Pandayu berharap agar pertemuan teknis yang digelar saat ini dapat memenuhi target penurunan stunting.
“Sesuai dengan arahan bapak presiden pada bulan mei, surat nomor 400 tahun 2024 tentang intervensi serentak. Kerena intervensi serntak adalah jangka panjang kita mengerjakan target indonesia emas di tahun 2045,” ucapnya. (red)