Sumpah Adat Metotonaa Suku Moronene Bakal Dirilis Jadi Buku Oleh Penulis Asal Bombana
Fokustenggara.com, Bombana– Penulis muda asal Bombana, Heryan Powatu(29) bakal merilis buku yang mengangkat kearifan lokal salah satu suku tertua di daratan Sultra, yakni Suku Moronene.
Dengan judul “Korelasi Sumpah Adat Metotonaa Dalam Prosesi Tanduale Dengan Resolusi Konflik di Kabupeten Bombana,” Heryan akan mengkat kearifan lokal suku moronene tersebut menjadi sebuah pengetahuan baru.
Melalui karya tulis yang Ia gagas sejak Juni 2020 ini, Heryan juga mencoba mengedukasi masyarakat Kabupaten Bombana, khususnya pengetahuan tentang Sumpah Adat (Metotonaa) suku Moronene, sebagai salah satu aspek penting dalam memberikan resolusi.

Rencananya kata Pria yang akrab di sapa Hery ini, penulisan buku tersebut di jadwalkan akan rampung pada April 2021 mendatang.
“Masih analisis data dulu, terus kesimpulan. Setelah itu saya kirim ke penerbit. Tunggu keluar ISBN dulu baru diterbitkan. Kalau sudah diterbitkan saya akan lounching buku tersebut,”
ungkap alumni Sekolah Tinggi Filsafat Theologia (STFT) Makassar ini, Senin, (1/3/2021).
Hery yang juga penulis Buku Meaning Of Life (Makna Hidup) ini menjelaskan, kearifan lokal yang dimaksud di dalam buku keduanya ini, merupakan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi, serta lingkungan dalam suatu masyarakat.

Sebab menurut Ketua Seniman Pemuda Kreatif(Sepakat) Bombana ini, kearifan lokal berisikan seperangkat aturan, pengetahuan, dan juga keterampilan serta tata nilai dan etika dalam bermasyarakat.
Olehnya dapat dikatakan, kearifan lokal adalah suatu sistem tatanan masyarakat Adat yang berfungsi mengatur segala bentuk tindakan manusia, dengan tujuan menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Maka kearifan lokal yang merupakan salah satu bentuk satu kesatuan budaya Nasional Indonesia yang berada di Kabupaten Bombana perlu untuk dilestarikan dan direalisasikan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi konflik antara suku atau-pun antar individu agar tidak berkembang,” ujarnya (R).